A.
DESAIN SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI
1.
MERANCANG SISTEM
UNTUK MENGOLAH INFORMASI DALAM PSIKOLOGI
Sebelumnya saya
sudah menjelaskan apa itu sistem informasi psikologi. Dan untuk mengingatkan
kembali saya akan menjelaskan sedikit apa itu sistem informasi psikologi.
Sistem informasi psikologi adalah
suatu bidang kajian ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara ilmu
psikologi itu sendiri dalam kaitannya dengan penggunaan komputer dan aplikasinya
dalam bidang psikologi. Selain itu, Sistem
informasi psikologi memberikan suatu inovasi dan tentunya kemudahan pada bidang
psikologi dalam pengaplikasiannya. Penggunaan sistem informasi dalam psikologi dimungkinkan
karena banyak hal dalam dunia psikologi yang masih bisa dikelola dengan
sentuhan komputerisasi.
Misalnya penggunaan tes psikologi
secara virtual, penggunaan teknologi eye-tracking
dan yang terbaru adalah teknologi virtual
reality yang memungkinkan seseorang untuk mengurangi bahkan menyembuhkan
gangguan psikologis seperti ADHD, PTSD (Post
Traumatic Stress Disorder), dan beragam fobia. Contoh nyatanya adalah
banyaknya tes – tes psikologi yang dulu diberikan secara manual sudah bisa
dikomputerisasi seperti Papikostick, hal ini merupakan kerjasama antar bidang
ilmu komputer dan psikologi yang pada akhirnya bermanfaat untuk peningkatan
kualitas tes psikologi itu sendiri.
2.
MENGGUNAKAN
KOMPUTER SEBAGAI ALAT BANTU PENGOLAH INFORMASI DALAM PSIKOLOGI
Dengan perubahan zaman, konseling dapat dilakukan
dengan komputer yang dibantu dengan jaringan internet. Sudah banyak sekali jasa
konseling online yang ada di jejaring sosial. Hal-hal yang sudah saya jelaskan
diatas merupakan salah satu contoh penggunaan sistem informasi dalam psikologi
saat ini. Dimana, ilmu psikologi juga berkembang berkat adanya perkembangan yang
sangat pesat dari ilmu komputer itu sendiri. Contoh lainnya yang termasuk
kedalam aplikasi sistem informasi dalam bidang psikologi ialah konseling yang
mengandung makna proses antarpribadi yang berlangsung melalui saluran
komunikasi verbal dan nonverbal. Konseling sebagai proses pemberi bantuan
kepada klien dilaksanakan melalui berbagai macam layanan, seperti : tatap muka
secara langsung dan memanfaatkan media atau teknologi informasi. Yang semua itu
tujuannya memberikan konseling dengan cara yang menarik, interaktif, tidak
terbatas oleh tempat, tetapi juga tetap memperhatikan asas-asas dan kode etik.
Salah satunya dalam hal penggunaan Sistem Informasi
dalam bidang psikologi sangat terlihat dalam e-counseling. Hal ini tentunya lebih memudahkan proses konseling antara
konselor dengan kliennya, sehingga jarak dan waktu tidak lagi menjadi
penghalang dalam proses konseling.
Ada lagi penerapan sistem
informasi dalam psikotes, di era informasi saat ini penggunaan sistem informasi
dalam melakukan psikotest semakin meluas mulai dari psikotest untuk anak-anak
sampai dengan level karyawan.
Selain itu, contoh lainnya yang menggunakan komputer
sebagai alat bantu pengolah informasi dalam psikologi ialah tes MBTI secara
online. Tes MBTI bertujuan untuk mengetahui tipe-tipe kepribadian seseorang
dalam lingkungannya. Dengan adanya sistem informasi, Tes MBTI dapat dilakukan
secara langsung atau secara online menggunakan komputer. Kita hanya tinggal
mengunjungi
Setelah itu kita mengisi 60 pasang pernyataan dimana
satu pernyataan terdiri dari pernyataan pertama dan pernyataan kedua.
Pernyataan yang kita pilih adalah pernyataan yang paling sesuai dengan diri
kita. Selanjutnya setelah selesai memilih sampai pernyataan terakhir, kita akan
dapat mengetahui hasilnya dengan mengklik kotak bertuliskan “tampilkan hasil”
yang terletak dibawah pernyataan nomor 60. Maka hasilnya akan muncul dan kita
dapat langsung mengetahui gambaran mengenai tipe kepribadian kita. Dalam hal
ini, sistem informasi tentunya memberikan banyak manfaat dari segi kemudahan
atau praktis dan dari segi waktu.
Sumber :
Budi
Sutedjo, Dharma Oetomo. (2006). Perencanaan
dan Pembangunan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Jogiyanto.
(2005). Analisis dan Desain Sistem
Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.