Minggu, 24 Januari 2016

Sistem Informasi Psikologi Tugas 3



A.    PENGERTIAN SISTEM INFORMASI BERBASIS COMPUTER (CBIS)
Menurut Fatta (2007) Istilah Computer Based Information System (CBIS) sebenarnya mengacu pada sistem informasi yang dikembangkan berbasis komputer. Sedangkan menurut Umar (2005) CBIS sebenarnya mengacu pada evolusi sistem informasi yang berbasiskan komputer yang tahaannya memperlihatkan perkembangan kemajuan teknologi sistem informasi sekaligus pemanfaatannya oleh orang-orang yang berkepentingan dalam perusahaan.
CBIS = Hardware + Software + People + Procedures + Information
Stair (dalam Fatta, 2007) menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis computer atau CBIS (Computer Based Information System) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut:
1)        Perangkat Keras
Perangkat keras yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukkan data, memproses data, dan keluaran data.
2)        Perangkat Lunak
Perangkat lunak yaitu program dan isntruksi yang diberikan ke komputer.
3)         Database
Database yaitu kumpulan data dan informasi yang diprganisasikan sedemikian rupa sehigga mudah diakses pengguna sistem informasi.
4)        Telekomunikasi
Telekomunikasi yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif.
5)        Manusia
Manusia yaitu personel dari sistem informasi, meliputi manajer, analisis, programmer, dan operator, serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem.

Menurut Fatta (2007) CBIS biasanya dibedakan menjadi beberapa tipe aplikasi yaitu :
1)      Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem informasi terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses sejumlah besar data untuk transaksi bisnis rutin.
2)        Sistem Informasi Manajemen (SIM)
SIM adalah sebuah sistem informasi pada level manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu.
3)        Decision Support System (DSS)
DSS merupakan sistem informasi pada level manajemen dari suatu organisasi yang mengobinasikan data dan modek analisis cangguh atau peralatan data analisis untuk mendukung pengambilan yang semi terstruktur dan tidak terstruktur.
4)      Expert System (ES)
ES merupakan representasi pengetahuan yang menggambarkan cara seorang ahli dalam mendekati suatu masalah. ES lebih berpusat pada bagaimana mengodekan dan memanipulasi pengetahuan dari informasi.

B.     EVOLUSI SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
1)      Berfokus pada data (EDP)
Nama aplikasi akuntansi berbasis komputer pada awalnya adalah pengolahan data elektronik (EDP) kemudian berubah menjadi Dar Processing (DP) dan Sistem Informasi Akuntasi (SIA). SIA merupakan subsistem MIS (Management information system) dan keuangan (Rama dan Jones, 2008).
SIA merupakan sistem informasi akuntansi yang melaksanakan akuntansi perusahaan, aplikasi ini ditandai dengan pengolahan data yang tinggi. Aplikasi SIA menggunakan computer hanya untuk pengolahan data perusahaan yang bersifat sederhana, di mana informasi untuk manajemen masih merupakan produk sampingan (Umar, 2005).
Tugas utama sistem informasi ini adalah:
·         Pengumpulan data
·         Manipulasi data
·         Penyimpanan data
·         Menyediakan dokumen
Peran SIA Dalam CBIS
·         SIA menghasilkan beberapa output informasi dalam bentuk laporan akuntansi standar.
·         SIA menyediakan database yang lengkap untuk digunakan dalam pemecahan masalah
2)      Berfokus pada informasi (SIM)
Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi pada level manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu (Fatta, 2007). Konsep utama SIM menghendaki bahwa aplikasi computer mempunyai tujuan utama untuk menyajikan informasi.
Rama dan Jones (2008) menyebutkan SIM adalah suatu sistem yang menangkap data tentang satu organisasi, menyimpan dan memelihara data, serta menyediakan informasi yang berguna bagi manajemen. SIM dapat dipandang sebagai suatu kumpulan subsistem yang menyediakan informasi untuk fungsi-fungsi seperti produksi, pemasaran, sumber daya manusia, serta akuntansi dan keuangan.
3)      Berfokus pada pendukung keputusan (SPK/SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN)
System computer yang interaktif yang membantu pembuat keputusan dalam menggunakan dan memanfaatkan data serta model untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur.
Karakteristik SPK :
·         Adaptability
·         Flexibility
·         User friendly
·         Support intelligence
·         Design
·         Choice
·         Effectiveness
Manfaat SPK :
·         Meningkatkan jumlah alternatif yang dipilih
·         Pemahaman yang lebih baik tentang bisnis
·         Respon yang cepat terhadap situasi yang tidak diharapkan
·         Control yang lebih baik
4)      Berfokus pada komunikasi (Office Automatitation)
Menurut Umar (2005) OA (Office Automatitation) memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara penggunanya melalui alat-alat elektronik seperti modem, faksimil, word processing, dan email. OA meliputi seluruh sistem elektronik formal maupun informal yang terutama berhubungan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang-orang di dalam maupun di luar perusahaan. Satu keunggulan OA addalah adanya fakta bahwa ia memberikan suatu smbungan komunikasi bagi orang-orang di dalam dan di luar perusahaan untuk saling berkomunikasi satu sama lain (McLeod dan Schell, 2008). Contoh OA meliputi peranti lunak pengolah kata, sistem manajemen basis data, program spreadsheet, dan sistem desktop publishing (Hall, 2007)
5)      Berfokus pada konsultasi (Sistem Pakar)
Program computer yang berfungsi seperti manusia, yaitu memberi konsultasi kepada pemakai mengenai cara pemecahan masalah.
Output system pakar :
·         Penjelasan pertanyaan
·         Penjelasan pemecahan masalah

C.     LINGKUP DATA
1)      Hirarki data
Menurut Kadir (2000) secara tradisional, data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri atas elemen data, rekaman, dan berkas (file).
a)      Elemen data
Elemen data adalah suatu data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Pada data kepegawaian elemen data dapat berupa nama pegawai, kota tempat tinggal, dan atribut lain yang menyangkut seorang pegawai. Istilah lain untuk elemen data adalah medan (field), kolom, item, dan atribut.
b)      Rekaman
Rekaman adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Sebagai contoh, nama, alamat, kota, dan tanggal lahir seorang pegawai dapat dihimpun dalam sebuah rekaman. Dalam sistem basis data relasional, rekaman biasa disebut dengan istilah tupelo atau baris.
c)      Berkas
Himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama membentuk sebuah berkas. Berkas dapat dikatakan sebagai kumpulan rekaman data yang berkaitan dengan suatu subjek.
2)      Penyimpanan Sekunder
a)      Sequential access storage device (SASD)
SASD adalah suatu organisasi atau penyusunan data pada suatu media penyimpanan yang terdiri dari satu catatan mengikuti catatan lainnya dalan suatu urutan tertentu. Sebagai media penyimpanan computer hanya dapat memproses data yang disusun secara berurutan. Menurut Ukar (2006) SASD prosesnya lambat karena untuk mencari data tertentu harus selalu dimulai dari awal. SASD sudah jarang dipakai dan umunya hanya untuk back up data.
b)      Direct access storage device (DASD)
DASD adalah suatu cara mengorganisasikan data yang memungkinkan catatan-catatan ditulis dan dibaca tanpa pencarian secara beruntutan. DASD memiliki mekanisme membaca dan menulis yang dapat diarahkan ke lokasi manapun dalam media penyimpanan. Menurut Ukar (2006) dalam DASD data tertentu tidak perlu dicari dari awal, tetapi bisa langsung ke data yang dituju. Oleh karena itu prosesnya lebih cepat dibandingkan dengan SASD.

3)      Pemrosesan Data
a)      Pemrosesan BATCH
BATCH processing merupakan kebalikan dari interactive processing. Dalam batch processing, program akan mengambil suatu set data sebagai input, memprosesnya dan memberikan satu set data tertentu sebagai output tanpa intervensi manual dari user. Batch processing biasanya dilakukan untuk memproses data yang tidak berstruktur. Batch merupakan sebuah metode efektif untuk menangani data transaksi yang jumlahnya sanga banyak melalui sebuah sistem.


b)      Pemrosesan Online
Online processing adalah sebuah sistem yang mengaktifkan semua periferal sebagai pemasok data, dalam kendali komputer induk. Informasi-informasi yang muncul merupakan refleksi dari kondisi data yang paling mutakhir, karena setiap perkembangan data baru akan terus diupdatekan ke data induk. Salah satu contoh penggunaan online processing adalah transaksi online. Dalam sistem pengolahan online, transaksi secara individual dientri melalui peralatan terminal, divalidasi dan digunakan untuk mengupdate dengan segera file komputer. Hasil pengolahan ini kemudian tersedia segera untuk permintaan keterangan atau laporan
c)      Pemrosesan Real time
Sistem realtime memproses transaksi secara individual pada saat peristiwa ekonomi muncul. Karena record tidak dikumpulkan dalam batch, tidak terdapat jeda waktu antara munculknya peristiwa ekonomi dan pencatatannya. Salah satu contoh dari pemrosesan real time adalah sistem pemesanan tiket pesawat terbang, yang memproses permintaan calon penumpang secara langsung. sistem real time menggunakan teknologi LAN dan WAN secara luas (Hall, 2007).

D.    DATABASE
Basis data atau database, berasal dari kata basis dan data.basis dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Adapun data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya. Basis data (database) adalah kumpulan file yang saling berelasi yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik. (Djahir dan Pratita, 2015)
Martin (dalam Sutabri, 2005) menjelaskan bahwa database adalah suatu kumpulan data yang terhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tidak terulang dan dikontrol dengan cara tertentu sehingga mudah di gunakan atau ditampilkan kembali, dapat digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi secara optimal, data disimpan tanpa ketergantungan kepada program yang akan menggunakannya, dapat ditambah, diambil, dimodifikasi  dengan mudah dan terkontrol.
1)      Era Permulaan Database ditandai dengan :
·         Pengulangan data
·         Ketergatungan data
·         Kepemilikan data yang tersebar
2)      Konsep Database
·         Yaitu integrasi logis dari catatan-catatan file.
·         Tujuan dari konsep database adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai independensi data.
·         Independensi data adalah kemampuaan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data.
·         Independensi data dicapai dgn menempatkan spesifikasi dalam tabel & kamus yg terpisah secara fisik dari program.
·         Program mengacu pada tabel untuk mengakses data.
3)      Saat mengadopsi konsep Database, Struktur Database menjadi :
·         Database
·         File
·         Catatan
·         Elemen data
4)      Keunggulan dan Kelemahan Database dan Database Management System  (DBMS)
a)      Keunggulan DBMS
1.      Mengurangi pengulangan data.
2.      Mencapai independensi data.
·         Spesifikasi data disimpan dalam tiap program aplikasi.
·         Perubahan dapat dibuat pada struktur data tanpa mempengaruhi program yang mengakses data.
3.      Mengintegrasikan data dari beberapa file.
·         Saat file dibentuk sehingga menyediakan kaitan logis, organisasi fisik tidak lagi menjadi kendala.
4.      Mengambil data dan informasi secara cepat.
·         Hubungan logis query language memungkinkan pemakai mengambil data dalam hitungan detik atau menit.
5.      Meningkatkan keamanan.
·         Baik DBMS mainframe maupun komputer mikro dapat menyertakan beberapa lapis keamanan seperti kata sandi, directori pemakai, dan bahasa sandi.
b)      Kelemahan DBMS
1.      Memperoleh perangkat lunak yang mahal.
2.      Memperoleh konfigurasi perangkat keras yang besar.
3.      Memperkerjakan dan mempertahankan staf DBA.

E.     PERANAN DATABASE DAN DBMS DALAM MEMECAHKAN MASALAH (DALAM PSIKOLOGI)
1)      Peranan DATABASE :
·         Menentukan kebutuhan data dengan mengikuti pendekatan berorientasi masalah atau pendekatan model perusahaan.
2)      Peranan DBMS :
·         Data yang berulang dalam bentuk multifile duplikat maupun data duplikat dalam satu file.
·         Data dan program menyatu.
·         Kebutuhan untuk mengintegrasikan data dari file-file.
·         Kebutuhan untuk memperoleh data secara cepat.
·         Kebutuhan untuk membuat data dengan aman.
3)      DBMS dalam memecahkan masalah (dalam Psikologi)
Tes Psikologi pada website seorang psikolog atau biro psikologi.  Dengan adanya database, media penyimpanan hasil tes psikologi online menjadi lebih aman, terstruktur dan sistematis. Sehingga ketika data tersebut diperlukan akan mudah untuk dicari dan bisa dipergunakan sebagaimana mestinya.

F.      SISTEM PENGOLAHAN DATA
1)      Pengertian dasar dan tujuan pengolahan data
a)      Pengertian dasar
·         Data adalah suatu penggambaran fakta , pengertian instruksi yang dapat disampaikan dan diolah oleh manusia atau mesin. Contoh : data berupa angka , karakter, alphabet, simbol, gambar, suara dll.
·         Pengolahan data adalah Pengubahan atau transformasi simbol-simbol seperti nomor dan huruf untuk tujuan peningkatan kegunaannya.
·         Sistem Pengolahan Data adalah Sistem yang melakukan pengolahan data. Contoh : sistem pengolahan data penjualan, sistem pengolahan data pegawai dll.
b)      Tujuan pengolahan data
·         Untuk mengambil informasi asli (data) dan darinya menghasilkan informasi lain dalam bentuk yang berguna (hasil).
2)      Tugas pengolahan data
a)      Pengumpulan data, yamng menggambarkan tiap tindakan internal perusahaan dan menggambarkan transaksinya dengan lingkungannya. Transaksi jika tindakan memberikan barang dan jasa pada lingkungan dengan melibatkan elemen lingkungannya.
b)      Pengubahan data, menjadi bentuk yang dapat digunakan meliputi :
·         Pengklasifiksian, elemen data dimasukan ke dalam record untuk digunakan sebagai kode untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan record. Kode adalah satu karkter atau lebih yang digunkan untuk tujuan pengidentifikasian. Contoh record penggajian, diberi kode no. karyawan, no.bagian dan kelas gaji.
·         Penyortiran, record disusun dalam urutan tertentu berdasarkan pada kode atau elemen data yang lain.
·         Pengkalkulasian, operasi aritmatika dan logika dilakukan pada elemen data yang menghasilkan elemen data tambahan.
·         Perekapitulasian, ringkasan dat dalam bentuk total dan subtotal.
c)      Penyimpanan data, sampai ia diperlukan. Tiap transaksi dijelaskan dengan beberapa elemen data. contoh record penjualanmengidentifikasikan siapa yang melkukan pembelian (nomor pelanggan), berapa banyak yang dibeli (kuantitas), kapan (tanggal penjualan). Data dapat disimpan dalam bebagai media magnetis, seperti tape dan disk, dan file seperti itu biasa disebut database.
d)      Pembuatan dokumen, sistem pengolahan data menghasilkan output yang akan digunakan oleh perorangan atau kelompok baik didalam mupun diluar perusahaan.
Output diadakan dengan dua cara :
·         Dengan suatu tindakan, output dihasilkan ketika suatu terjadi. Contoh : tagihan yang disiapkan setiap kali pesanan pelanggan dipenuhi.
·         Dengan penjadualan waktu, output dihsilkan pada wktu tertentu. Contoh : cek gaji yang disiapkan tiap minggu.

3)      Contoh sistem pengolahan data
Database
4)      Perananan pemrosesan data dalam pemecahan masalah
Pengolahan data memberikan sumbangan terhadap pemecahan masalah dengan dua cara. Ia menghasilkan laporan standar yang merekapitulasi kondisi keuangan perusahaan, dan ia memberikan database dari data internal yang digunakanoleh subsistem CBIS yang lain.
Pengolahan data merupakan pondasi atau dasar untuk pembuatan system pemecahan masalahyang lain, khususnya MIS dan DSS. Langkah pertama dalam memberikan dukungan computer bagi manajer untuk memecahkan masalah adalah dengan mengimplementasikan system pengolahan data dengan suara.

G.    SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
1)      Pengertian dasar SIM
Menurut Barry E.Cushing (dalam Erma, 2012) SIM adalah Kumpulan dari manusia dan sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk mengahasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. Sedangkan menurut Frederick (dalam Erma, 2012) SIM adalah kumpulan-kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen. Pendapat lain dikemukakan oleh Gordon B.Davis (dalam Erma, 2012) SIM adalah Suatu serapan teknologi baru kepada persoalan keorganisasian dalam pengolahan transaksi dan pemberian informasi bagi kepentingan keorganisasian.
2)      Konsep sistem informasi Organisasional
Pada dasarnya konsep sistem organisasional ini memiliki hubungan antara sistem dan organisasi. Bagaimana sistem tersebut dapat bisa terorganisasi dengan baik. Sistem itu sendiri adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem informasi adalah kumpulan hardware dan software komputer, prosedur, dokumentasi, formulir dan orang yang bertanggungjawab untuk memperoleh, menggerakkan, manajemen, distribusi data dan informasi. Proses yang harus diikuti dalam pengembangan suatu sistem yang baik disebut System Analysis and Design (SA&D).
Proses SA&D ini didasarkan pada pendekatan sistem untuk mengatasi suatu masalah yang disebabkan oleh beberapa prinsip dasar berikut ini :
a.       Seorang manajer harus tahu apa yang dilakukan oleh suatu sistem sebelum membuat spesifikasi bagaimana suatu sistem bekerja.
b.      Memilih cakupan yang tepat atas keadaan yang dianalisa akan berpengaruh terhadap masalah apa yang bisa diatasi dan yang tidak.
c.       Suatu masalah (atau sistem) sebenarnya terdiri dari beberapa masalah, sehingga strategi yang tepat adalah mengurutkan masalah yang besar ke masalah yang kecil.
d.      Pemecahan suatu masalah antara satu bagian dengan bagian lain. mungkin sekali berbeda, sehingga pemecahan alternatif yang menunjukan perspektif yang berbeda hendaknya dibuat dan diperbandingkan sebelum hasil akhir dipilih.
e.       Masalah dan pemahamannya berubah ketika dilakukan analisa, sehingga seorang manajer harus mengambil pendekatan bertahap terhadap pemecahan masalah. Hal ini memungkinkan komitmen yang terus bertambah terhadap pemecahan masalah tertentu, dimana keputusannya adalah berlanjut atau tidak ke tahap berikutnya.
3)      Peranan SIM dalam pemecahan masalah

H.    SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
1)      Maksud pembuatan keputusan dan teori-teori yang menjelaskan
Menurut Herbert A. Simon ada suatu rangkaian keputusan dengan keputusan terprogram dan keputusan tak terprogram. Ada beberapa tahap pengambilan keputusan menurut Simon yaitu:
·         Kegiatan Intelijen
Kegiatan intelijen berkaitan dengan sebuah langkah yang bergerak dari suatu tingkat sistem ke subsistem dan bagian-bagian sistem yang dianalisis secara berurutan dan kegiatan yang mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki.
·         Kegiatan Merancang
Kegiatan merancang berhubungan dengan sebuah langkah mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai alternatif dan kegiatan dimana menemukan, mengembangkan, dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin.
·         Kegiatan Memilih
Kegiatan memilih bertujuan untuk memilih solusi terbaik dan kegiatan yang memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia.
·         Kegiatan Menelaah
Kegiatan menelaah berkaitan dengan sebuah langkah yang menerapkan solusi untuk menindak lanjuti dan menilai pilihan – pilihan yang lalu.

2)      Konsep, pengertian dasar, dan tujuan SPK
a.       Konsep SPK
Konsep Dasar Sistem Penunjang Keputusan (SPK) Merupakan sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan, baik kemampuan memecahkan masalah maupun mengkomunikasikan untuk masalah semi terstruktur.
b.      Pengertian dasar SPK
SPK merupakan pengembangan lebih lanjut dari Sistem Informasi Manajemen terkomputerisasi yang dirancang sedemikian rupa sehingga bersifat interaktif dengan pemakainya (Suryadi dan Ramdhani  2002).
c.       Tujuan SPK
Tiga  tujuan yang harus dicapai SPK (Marimin 2005) yaitu :
1.      Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur.
2.      Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
3.      Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan daripada efisiensinya.
3)      Model SPK
Model dalam sistem pengambilan keputusan ada 3 macam yaitu :
a.       Perangkat Lunak Penulisan Laporan : menghasilkan laporan periodik maupun khusus.
b.      Model Matematika : menghasilkan informasi sebagai hasil dari simulasi yang melibatkan satu atau beberapa komponen dari sistem fisik perusahaan/instansi. Model matematika dapat ditulis dalam bahasa pemrograman prosedural apapun.
c.       Perangkat lunak GDSS : memungkinkan beberapa pemecah masalah, bekerjasama sebagai satu kelompok, mencapai solusi. Dalam situasi tertentu ini, istilah GDSS, atau sistem pendukung keputusan kelompok (Group Decision Support System) digunakan.
4)      Pemodelan matematis beserta keuntungan dan kerugian
·         Keuntungan :
1.      Proses pembuatan model dapat menajdi pengalaman belajar. Dapat dipastikan, pada setiap proyek model dipelajari sesuatu yang baru mengenai sistem fisik.
2.      Kecepatan proses simulasi menyediakan kemampuan untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu singkat. Dalam hitungan menit, dapat dibuat simulasi operasi perusahaan untuk beberapa bulan, kuartal, atau tahun.
3.      Model menyediakan daya prediksi suatu pandangan ke masa depan yang tidak dapat disediakan oleh metode penghasil informasi lain.
·         Kerugian :
1.      Kesulitan pembuatan model akan mengahsilkan suatu model yang tidak meangkap semua pengaruh pada entitas.
2.      Keahlian matematika tingkat tinggi diperlukan untuk mengembangakn sendiri model-model yang lebih komplek.
5)      SPK berkelompok
Sistem Penunjang Keputusan kelompok (GDSS) adalah sistem berdasarkan komputer interaktif yang memudahkan pemecahan atas masalah tak terstruktur oleh beberapa (set) pembuat keputusan yang bekerja sama sebagai suatu kelompok.
6)      Peranan SPK dalam pemecahan masalah
GDSS berkontribusi pada pemecahan masalah dengan berkomunikasi yang lebih baik yang memungkinkan keputusan yang lebih baik dengan menjagadiskusi terfokus pada masalah yang menyebabkan kita dapat menghemat waktu. Dengan penghematan waktu tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi lebih banyak lagi alternatif.

Daftar Pustaka

Aldi_tob_2000.staff.gunadarma.ac.id/.../Minggu3.ppt
Djahir, Y., dan Pratita, D. (2015). Bahan ajar sistem informasi manajemen. Yogyakarta: Deepublish.
Erma_sova.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/30576/SIM.pdf
Fatta, H. A. (2007). Analisis dan perancangan sistem informasi: Untuk keunggulan bersaing perusahaan dan organisasi modern. Yogyakarta: ANDI.
Hall, J. A. (2007). Sistem informasi akuntansi (Edisi 4). Jakarta: Salemba Empat.
Kadir, A. (2000). Konsep dan tuntutan praktis basis data. Yogyakarta: ANDI.
Maranugraha.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/39709/BAB19.pdf
Marimin. 2005. Teori dan aplikasi Sistem Pakar dalam teknologi manajerial. Bogor : IPB Press.
McLeod, R., & Schell, G. P. (2008). Sistem informasi manajemen (Edisi 10). Jakarta: Salemba Empat.
msherawati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../SIM1-Database.pdf
Rama, D. V., & Jones, F. L. (2008). Sistem informasi akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Suryadi K, Ramdhani MA. (2002). Sistem Pendukung Keputusan : Suatu wacana struktur idealisasi dan implementasi konsep pengambilan keputusan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Sutabri, T. (2003).  Sistem Informasi Managemen. Penerbit ANDI Yogyakarta.
Umar, H. (2005). Evaluasi kinerja perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Ukar, K. (2006). Pengenalan computer. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar