1.
Ceritakan
pengalaman stress yang paling berkesan, juga cara yang digunakan untuk
mengatasinya (min 2 paragraf)
Pengalaman
stres yang menurut saya paling berkesan
yaitu disaat saya tidak diterima atau tidak masuk di perguruan tingg negri yang
saya sangat ingin kan karna disaat itu saya sudah berfikir untuk membuat kedua
orang tua saya bangga dengan saya bisa diterima di perguruan tinggi negri yang
saya inginkan tapi hasil nya tidak sesuai dengan yang saya harap kan saya tidak
di terima.
Dan perasaan
yang saya rasakan pada saat itu adalah sedih, tapi disisi lain saya berfikir
saya tidak boleh menyerah begitu saja karna masih banyak cara yang dapat saya
lakukan untuk membahagiakan kedua orang tua saya.
Cara untuk mengatasinya : cara jitu saya untuk menghilangkan
stress saya adalah tidur, menangis, makan, dan bersenang-senang. Karena setalah
saya bangun tidur saya dapat melupakan apa yang saya rasakan sebelumnya. Dengan
menangis saya dapat melepaskan semua beban saya. Dan dengan cara
bersenang-senang dan makan merupakan salah satu untuk menghibur diri saya dan
mengembalikan mood / semangat dalam diri saya.
2.
Cari kasus
tentang stress di lingkup mana saja, kutip kasusnya lalu beri pendapat
Kakak Ipar Kalah Nyaleg, Adik Ipar Depresi & Masuk RSJ Palembang
Liputan6.com, Palembang - Akibat kakak ipar kalah dalam
pencalonan legislatif, sang adik ipar yang juga menjadi Tim Sukses (Timses)
sang kakak depresi. Ia pun akhirnya harus menjalani perawatan di Rumah Sakit
Jiwa (RSJ) Ernaldi Bahar, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
Z (38), warga Kabupaten Empat Lawang Sumsel mengalami depresi berat dan mengalami gangguan jiwa, setelah kakaknya dari salah satu partai di Empat Lawang gagal menjadi anggota legislatif.
Bukan hanya kegagalan sang kakak yang membuatnya stres. Namun keluarga Z yang diketahui berasal dari kalangan warga kurang mampu ini, telah habis-habisan mengeluarkan uang untuk biaya pencalonan kakaknya tersebut.
dr.Yumidians, Direktur Rumah Sakit Ernaldi Bahar Sumsel membenarkan adanya timses caleg yang kini sedang menjalani perawatan akibat gangguan jiwa.
"Tadi pagi pasien datang sekitar pukul 07.00 WIB, diantar pihak keluarganya. Waktu datang, pasien berteriak-teriak," ungkapnya kepada Liputan6.com, Selasa (15/4/2014).
Karena terus berteriak dan meronta-ronta, perawat yang menangani terpaksa memberikan injeksi penenang kepada Z.
Menurut penjelasan keluarga pasien, sejak Pileg dilaksanakan dan kakak iparnya mendapat suara yang rendah, Z berteriak-teriak dan tidak tidur sama sekali.
"Setelah ditangani di Unit Gawat Darurat (UGD), pasien langsung dirawat di ruang gaduh gelisah, karena yang bersangkutan tetap berteriak dan cukup mengganggu pasien lain," tukas Yumidians.
Namun, sesuai kode etik, pasien tidak bisa diambil difoto, karena merupakan privasi dan hak pasien dan keluarga untuk dilindungi.
Karena pasien berasal dari masyarakat menengah ke bawah, pasien mendapatkan pelayanan gratis. Dengan program Jaminan Sosial Kesehatan (Jamsoskes), sesuai program pemerintah.
Z (38), warga Kabupaten Empat Lawang Sumsel mengalami depresi berat dan mengalami gangguan jiwa, setelah kakaknya dari salah satu partai di Empat Lawang gagal menjadi anggota legislatif.
Bukan hanya kegagalan sang kakak yang membuatnya stres. Namun keluarga Z yang diketahui berasal dari kalangan warga kurang mampu ini, telah habis-habisan mengeluarkan uang untuk biaya pencalonan kakaknya tersebut.
dr.Yumidians, Direktur Rumah Sakit Ernaldi Bahar Sumsel membenarkan adanya timses caleg yang kini sedang menjalani perawatan akibat gangguan jiwa.
"Tadi pagi pasien datang sekitar pukul 07.00 WIB, diantar pihak keluarganya. Waktu datang, pasien berteriak-teriak," ungkapnya kepada Liputan6.com, Selasa (15/4/2014).
Karena terus berteriak dan meronta-ronta, perawat yang menangani terpaksa memberikan injeksi penenang kepada Z.
Menurut penjelasan keluarga pasien, sejak Pileg dilaksanakan dan kakak iparnya mendapat suara yang rendah, Z berteriak-teriak dan tidak tidur sama sekali.
"Setelah ditangani di Unit Gawat Darurat (UGD), pasien langsung dirawat di ruang gaduh gelisah, karena yang bersangkutan tetap berteriak dan cukup mengganggu pasien lain," tukas Yumidians.
Namun, sesuai kode etik, pasien tidak bisa diambil difoto, karena merupakan privasi dan hak pasien dan keluarga untuk dilindungi.
Karena pasien berasal dari masyarakat menengah ke bawah, pasien mendapatkan pelayanan gratis. Dengan program Jaminan Sosial Kesehatan (Jamsoskes), sesuai program pemerintah.
Pendapat : pendapat saya untuk
semua orang yang ingin menjadi anggota calon legeslatif ( caleg ) harap
memikirkan keadaan di sekitar terlebih dahulu jika keadaan tidak memungkinkan
jangan sekali skali mencoba untuk menjadi calon legislative ( caleg ) karna jika
kita mencalonkan dan gagal itu dapat sangat merugikan orang orang disekitar terutama
diri sendiri, kita bisa lihat dari kejadian di atas karna memaksakan ambisi, hasrat, pengharapan berlebih ingin
menjadi anggota calon legislaif (caleg ) dan dia gagal atau tidak terpilih orang
disekitar pun seperti adik ipar dia menjadi depresi dan akhirnya harus menjalani perawatan
di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Ernaldi Bahar, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) itulah
salah satu contoh dari kebodohan yang seharus nya tidak lakukan , jadi untuk semua
orang yang ingin menjadi anggota calon legislative (caleg ) untuk terlebih
dahulu menyiapkan mental yag kuat ,berfikir dengan matang, melihat kondisi keuangan yang ada dan memikirkan
orang yang ada disekitarnya .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar